BALI, INFORADAR.ID --- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali tinggal seminggu lagi. TNI/Polri telah menyiapkan pengamanan fisik terhadap para kepala negara/pemerintahan sejak jauh-jauh hari.
Tak hanya itu, pengamanan cyber juga dilakukan agar KTT G20 berjalan dengan aman dan lancar.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menerangkan aparat keamanan telah mendeteksi sekaligus mengatasi serangan cyber dalam penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Di samping itu, tidak ada ancaman keamanan signifikan yang ditemukan aparat TNi/Polri.
Menurut Andika, dalam pengamanan KTT G20 pihaknya menggunakan cara kerja yang sama saat latihan militer Super Garuda Shield bekerja sama dengan militer negara tetangga.
"Kerja sama ini yang kemudian membuat kita lebih teliti. Apakah ada pendeteksi tentang potensi-potensi atau rencana-rencana tertentu,” tutur Jenderal Andika pasca memimpin apel bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.
“Sejauh ini, secara umum ini, selain (serangan) cyber, kelihatannya belum ada yang signifikan. Namun kalau cyber memang harus saya akui, ada," ungkapnya.
Meski begitu, Jenderal Andika juga tidak menjelaskan detail soal ancaman cyber mendekati KTT G20 itu.
Namun, yang pasti pihaknya bersama Badan Siber Sandi Negara (BSSN), dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta Polri sudah berkali-kali untuk mencoba melakukan simulasi.
"Dan kebetulan juga ada gangguan yang real atau benaran (serangan cyber, red). Tapi justru membuat kami lebih matang sebenarnya. Serangan-serangan itu, bagaimana kemudian kami merespon beberapa cepat," tandasnya.
Editor: M Widodo