Harga Bumbu Dapur Naik, Omzet Pedagang Olahan Turun Drastis

Jumat 03-06-2022,06:17 WIB
Reporter : natandhenay
Editor : natandhenay

SERANG, INFORADAR.ID - Sejumlah ibu rumah tangga mengeluhkan kenaikan harga bumbu dapur dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Kenaikan harga tersebut berimbas kepada keuntungan atau laba pedagang olahan yang turun drastis. 

"Kenaikan harga terjadi hampir seluruh bumbu dapur, tepung terigu, telor, gula merah dan lainnya," kata Mama Citra, warga Sepang, Kota Serang.

Kata Mama Citra, untuk harga bumbu dapur, hampir semua mengalami kenaikan. Contohnya harga bawang merah, bawang putih dan cabe. "Cabe pedas atau caplak, sebelum Lebaran harganya Rp 40 - 50 ribu/kg. Sekarang harganya Rp 80 ribu/kg," bebernya. 

Kenaikan harga, kata Mama Citra, juga terjadi di hampir semua bumbu giling. "Semua harga bumbu giling juga naik." 

Hal senada juga diungkapkan Umi Yamin. Ia pusing lantaran hampir seluruh harga kebutuhan dapur naik. "Kok abis Lebaran harga-harga naik semua ya. Ini kayaknya gara-gara harga minyak goreng naik. Imbasnya kemana-mana," kata Umi Yamin. 

Mama Citra menambahkan, sekarang ini berbelanja dengan membawa uang Rp 50 ribu, ibaratnya tidak dapat apa-apa. Mama Citra tidak tahu apa yang menyebabkan kenaikan harga ini. 

Hanya saja imbasnya langsung dia rasakan. Selama ini, ibu berkerudung ini biasa berjualan mpek-mpek. "Sebagai contoh, sebelum Lebaran saya buat mpek-mpek, bahannya 1 kg tepung terigu dan ikan giling 1 kg, masih dapat ngantongi untung Rp 150 ribu. Nah, sekarang ini, buat mpek-mpek dengan bahan sama. Racikan bumbu sama, untungnya hanya Rp 70 ribu," keluh Mama Citra. 

Baik Mama Citra dan Umi Yamin menduga kenaikan harga yang tidak disadari oleh banyak orang ini, buntut dari kenaikan minyak goreng. "Padahal, bumbu-bumbu dapur dan tepung terigu, gula merah, cabe kan gak ada hubungannya dengan minyak goreng. Tapi, kok harganya ikut-ikutan naik. Pusing saya," cetus Umi Yamin. 

 

Penulis: M Widodo

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait