Disway Award

Guru Berperan sebagai Safe Space Bagi Siswa

Guru Berperan sebagai Safe Space Bagi Siswa

Guru berperan sebagai safe space bagi siswa di sekolah-Dokumentasi milik Lydia Khaerani-

INFORADAR.ID – Peran guru sebagai pendidik kini semakin berkembang, bukan hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga menjadi tempat aman (safe space) bagi anak di sekolah

Hal tersebut disampaikan oleh dua guru sekolah dasar di Banten, yaitu Ela Fadilah, guru SDN Panyaungan Kecamatan Ciomas, dan Hj. Khadijah, guru SDN Kaduranca Kecamatan Padarincang. 

Ela Fadilah menjelaskan bahwa guru harus mampu menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan penuh kepercayaan bagi siswa. Menurutnya, hal tersebut dapat diwujudkan melalui tiga langkah utama.

"Sebagai seorang guru, untuk menciptakan suasana yang aman mereka harus mewujudkan tiga hal yang penting. Pertama menunjukkan sikap teladan dan konsistensi sebagai contoh bagi siswa. Kedua, guru harus menunjukan rasa empati untuk memahami latar belakang setiap siswa tanpa menghakimi. Kemudian yang ketiga, melakukan komunikasi secara terbuka dengan sang anak," ujarnya.

Menghadapi murid dengan perilaku yang kompleks menjadi tantangan bagi banyak guru. Karena itu, diperlukan strategi khusus agar proses belajar tetap kondusif. Ela Fadilah menekankan, bahwa pendekatan personal adalah langkah paling efektif. 

BACA JUGA:Wanita Kawin Tidak Perlu Bayar Pajak, Kok Bisa?

BACA JUGA:Pertarungan Framing di Ruang Publik

"Guru perlu melakukan percakapan pribadi untuk memahami latar belakang dan pemicu masalah siswa. Metode pembelajaran yang fleksibel seperti permainan peran dan diskusi bisa membantu anak yang sulit terlibat dengan cara tradisional,” tambahnya.

Senada dengan itu, Hj. Khadijah juga menekankan bahwa komunikasi yang baik dan sikap ramah menjadi pondasi utama bagi siswa untuk merasa aman. Menurutnya, guru harus konsisten dengan aturan dan tidak ragu memberi pujian ketika anak berperilaku baik agar kepercayaan diri mereka tumbuh. 

“Supaya anak merasa aman, kita harus membuka komunikasi yang ramah dan sopan, dengan menjadi pendengar mereka akan menumbuhkan rasa kepercayaan diri terhadap anak, dengannya pada setiap perlakuan positif guru tanpa ragu memberikan pujian dan penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap anak,” jelasnya.

BACA JUGA:Pengabdian Masyarakat Berikan Edukasi Keamanan Digital untuk Pelajar

BACA JUGA:Program Andra Soni Dorong Peningkatan Jumlah Siswa di Sekolah Swasta

Sementara itu, Hj. Khadijah menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan kesabaran ketika menghadapi murid yang bermasalah. Ia juga mengutamakan active listening. 

“Dengan mendengar secara aktif, guru bisa memahami kebutuhan siswa. Gunakan bahasa yang positif, bukan hukuman, karena hukuman bukan solusi, menemukan akar masalah jauh lebih penting dibanding langsung menyalahkan siswa,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: