Disway Award

Jangkau Daerah Terpencil, BGN Siapkan Mekanisme Distribusi MBG di Banten

Jangkau Daerah Terpencil, BGN Siapkan Mekanisme Distribusi MBG di Banten

Potret MBG-TikTok-@Qim Jongkok

INFORADAR.ID- Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini sedang merancang sebuah mekanisme khusus untuk memastikan bahwa distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG) dapat mencakup seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah yang terisolasi di Provinsi Banten

Tindakan ini diambil sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperkuat ketahanan gizi masyarakat dan mengurangi ketidakmerataan dalam akses terhadap bantuan pangan bergizi. 

BGN mengamati bahwa tantangan utama di lapangan tidak hanya terletak pada ketersediaan bahan pangan, tetapi juga pada akses transportasi dan infrastruktur yang kurang memadai di daerah pedalaman.

Melalui rencana distribusi yang sedang dibuat, BGN akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan perangkat desa untuk memastikan penyaluran MBG berlangsung dengan baik dan tepat sasaran.

BACA JUGA:5 Tips Mengatasi Masalah Kulit Akibat Skincare yang Salah

BACA JUGA:Fakta tentang Minyak Kayu Putih untuk Wajah, Manfaat dan Efeknya  

Program ini diharapkan dapat memperbaiki keadaan kesehatan masyarakat di kawasan terpencil, terutama bagi perempuan yang sedang hamil, anak balita, dan keluarga dengan penghasilan rendah. 

Dengan mekanisme baru ini, BGN optimis bahwa distribusi MBG di Banten akan menjadi lebih seimbang dan memberikan dampak yang langsung terhadap peningkatan kualitas gizi masyarakat.

Namun, pelaksanaan program unggulan yang digagas oleh Presiden Prabowo ini masih menghadapi beberapa masalah di berbagai wilayah terluar dan terpencil yang belum sepenuhnya terjangkau oleh layanan distribusi bahan pangan secara merata.

BACA JUGA:5 Tanda Sabun Cuci Muka Tidak Cocok untuk Kulitmu

BACA JUGA:Yuk Kenali 5 Kategori Produk Kecantikan, Bukan Cuma Make Up Lho

Kondisi geografis yang menantang, infrastruktur jalan yang kurang memadai, serta keterbatasan dalam sarana logistik menjadi penghalang utama.

Di beberapa daerah, para penyedia bahan pangan harus menempuh jarak yang jauh dengan biaya distribusi yang lebih tinggi, yang pada gilirannya mempengaruhi kecepatan dan konsistensi penyaluran makanan bergizi.

Dikutip dari RADARBANTEN, Staf Khusus BGN Pusat yaitu Ari Santoso, menjelaskan bahwa BGN membagi pengembangan SPPG menjadi dua kategori, yakni wilayah aglomerasi dan daerah terpencil. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: